Home > Ngoprek > Memilih Modem 3G

Memilih Modem 3G


Kemarin, teman SMA mengeluhkan koneksi internet kabelnya yang slowly alias luambat. Pembicaraan kemudian mengarah ke koneksi internet menggunakan operator selular. Pembahasan akhirnya tertuju pada bagaimana memilih modem yang bagus, kriteria apa saja yang mempengaruhinya.

Kemudian saya berikan kisi-kisi singkat mengenai kriteria – kriteria yang mempengaruhinya. Perlu saya tekankan di sini, bahwa saya bukanlah orang yang ahli dalam dunia per-modem-an 3G, apa yang saya sampaikan adalah berdasarkan pengalaman pribadi, sehingga masukan yang membangun tentu saja saya harapkan.

Berikut beberapa kriteria tersebut (tidak diurutkan):

  1. Tingkat Kestabilan

    Tingkat kestabilan dihubungkan dengan daya tahan dalam penggunaan sehari-hari, pada kondisi ekstrem adalah penggunaan non-stop. Modem yang bagus beroperasi dengan baik walaupun telah digunakan terus menerus selama beberapa lama. Jika modem sebentar2 ‘putus-nyambung’ maka tingkat kestabilan modem diragukan. Tentu saja putus nyambung ini diluar malfunction yang terjadi pada operator.

  2. Daya Tangkap Sinyal

    Seperti ponsel, semakin kuat daya tangkap sinyal semakin bagus. Semakin besar sinyal yang ditangkap potensi kecepatan data yang dapat disalurkan semakin besar.

  3. Kecepatan & Range Frekuensi

    Semakin cepat modem semakin bagus. Ukurannya seberapa besar kapasitas data yang dapat disalurkan. Kapasitas tergantung dari jenis transport yang didukung, misalnya GPRS [standard(DL=48kbps/UP=48kbps), EDGE(DL=384kbps/UP=384kbps)], UMTS [HSDPA(DL=3.2mbps/UP=384kbps), HSUPA(DL=7.2mbps/UP=2.1mbps)]. Modem yang beredar di pasaran umumnya minimal sudah mendukung HSDPA, bahkan HSUPA. Tentu saja kecepatan pada penggunaan bergantung pada paket data yang dipilih oleh pengguna (misal 256kbps) dan ketersediaan layanan transport oleh operator pada daerah tersebut (coverage area, ada daerah yang belum support HSDPA misalnya, jadi transport yang aktif adalah GPRS)

  4. Jenis Konektivitas

    Umumnya ada dua jenis modem, yaitu USB dan PCMCIA. Modem PCMCIA hanya dapat digunakan pada (sebagian besar) laptop. Sedangkan USB dapt digunakan baik pada PC, laptop, desknote, netbook dsb. Itulah salah satu sebab mengapa harga modem USB relatif lebih mahal dibandingkan modem PCMCIA.

  5. Harga

    Tentu saja dengan spesifikasi yang sama kita menginginkan harga yang lebih murah bukan?

  6. Ukuran

    Sebagian orang berpendapat size doesn’t matter. Modem ada yang berukuran kecil, ringan, modis, ada pula yang berukuran besar dan ‘berat’.

  7. Garansi, Perbaikan & Purna Jual

    Jika modem bermasalah, tentunya kita menginginkan layanan perbaikan yang cepat dan tepat. Jika ada yang menawarkan garansi one-to-one replacement tentunya sangat bagus. Disamping itu jika kita ingin menjualnya kembali karena sudah tidak dibutuhkan, harga jualnya tetap tinggi.

Terlepas dari faktor – faktor di atas, sekali lagi, kinerja modem tergantung juga dengan operator selular, antara lain, paket bandwidth yang dipilih, keberadaan sinyal GPRS(Standard/EDGE) / UMTS (HSDPA/HSUPA), kekuatan sinyal, kapasitas BTS, banyaknya pengguna yang terhubung ke BTS dan sebagainya.

Categories: Ngoprek Tags: ,
  1. budi
    August 3, 2009 at 12:30 pm

    minta saran dong mass. untuk sekarang 3 agustus 2009 tipe atau merek modem 3g terbagus yang untuk kantong kita yang tipis apa dong

    • August 3, 2009 at 1:47 pm

      Wah saya tidak bisa kasih saran mengingat saya hanya menggunakan satu modem 3G dan 1 HP sebagai Modem.

      Untuk gambaran mungkin bisa dimulai dari tautan berikut: http://www.jakartanotebook.com

  2. August 23, 2009 at 11:23 am

    Kang saya pakai modem Huawei E160G kok hasilnya kurang puas rasanya yg dapat hanya GPRS sebelumnya saya pakai modem HP Nokia E51 hasilnya memuaskan, sementara lokasinya pd tempat yang sama. kira2 apa ya kang?

    • August 26, 2009 at 2:03 pm

      Coba periksa setting / konfigurasinya, barangkali berjalan di mode GPRS, paksa ke mode UMTS.

  3. shandy
    August 31, 2009 at 3:20 pm

    MZ POStingan2 nya boleh saya jiplak ga??
    wat ngisi web saya yg belum jd,, hehehehe
    boleh ya,,,

    salam,,

    • September 1, 2009 at 11:49 am

      Boleh dengan catatan perhatikan etika hak cipta, copyright dan copyleft.

      Sederhananya, jika Anda menjiplak (copas) atau memodifikasi suatu tulisan, sertakan dari mana sumber tulisan Anda berasal, minimal Anda sertakan tautan (link) nya.

      Salam kembali.

  4. budi
    February 4, 2010 at 7:09 pm

    modem saya PHS 100,trus saya tertarik bagai mana cara merubah setting GPRS ke HSDPA..agar lbh cpt connect nya..thx

    • February 24, 2010 at 2:57 pm

      coba buka manual penggunaan, biasanya ada caranya.

  5. September 1, 2010 at 11:41 am

    kl skrng modem yg paling bagus apa mas,,,bwt kantong pelajar

    • September 1, 2010 at 11:49 am

      Saya saat ini menggunakan ZTE 627 (cover dari bundling operator “3”, tapi udah di-unlock). Saya tidak bisa mengatakan bahwa modem ini paling bagus, namun setidaknya bagi saya sudah cukup. Waktu saya beli, harganya sekitar 260rb. Untuk detilnya silahkan disimak di: http://jakartanotebook.com/detail_54_102 di situs itu juga Anda bisa melihat – lihat modem lainnya untuk dijadikan bahan pertimbangan.

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to bprasetio Cancel reply